Diberdayakan oleh Blogger.

Racing

OSIS

Prestasi Siswa

Cerpen Siswa

LABEL

Artikel

» » Khoiru Ummah

By: Amiroh Mujahidah

Bismillahirrahmanirrahim
ASSALAMU’ALAIKUM wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas ridho dan hidayah-NYA semoga senantiasa membersamai seluruh umat muslim dan muslimah di seluruh penjuru dunia. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sahabat,keluarga dan pengikutnya yang setia. AMIIN

Pertama-tama aku ucapkan begitu banyak puji syukur karena Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kesehatan serta buah pikiran yang positif kepadaku hingga akhirnya aku telah berhasil menyelesaikan tugas T.I dari Ust.Toni Hermanto yaitu berupa tugas membuat karangan tentang “Kehidupan di Keluarga”.

Lalu yang kedua aku ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh anggota keluarga saya yang telah menjadi inspirasi yang banyak untuk karanganku terutama untuk UMIku tercinta yang telah memberiku banyak motivasi.

Dan untuk yang ketiga aku ucapkan pula rasa terimakasihku kepada Ust.Toni, memang saat saya menulis mengetik, berpikir itu sangat memusingkan dan menyebalkan, tapi berkat tugas ini saya dapat menambah pengalaman dan wawasan saya dalam computer ataupun dalam membuat karangan.

Dan yang terakhir aku ucapkan pula banyak terimakasih kepada seluruh teman-teman yang mau mrngajari apa yang belum aku bisa dan mau menemani aku selama ini dan sejauh ini.Dan aku berharap buku tentang KHOIRU UMMAH {sebaik-baik umat}ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta dapat menambah ilmu untuk semua yang membaca,AMIIIN…Kalaupun nantinya banyak kata yang kurang berkenan agar dimaafkan dan apabila ada kesalahan dalam berpengertian maka itu semua datangnya dari sayalah semata saya beristighfar kepada ALLAH SWT “Astaghfirullah…”,tapi kalau ada yang benar maka semata-mata itu dikarenakan Hidayah dari ALLAH SWT.

SEKALI LAGI AKU UCAPKAN BANYAK TERIMAKASIH UNTUK SEMUANYA……!!!
THANK YOU VERY MUCH

KENALAN DENGAN PARA TOKOH YUK…...!
Assalamu’alaikum………
Dalam cerita ini aku Amiroh Mujahidah berganti nama menjadi Anisa disini aku termasuk sebagai tokoh utama,dan disini aku Anisa memiliki seorang ibu yang bernama Bu Khodijah dan juga memiliki seorang ayah yang bernama Pak Abdullah aku memanggil ke-2orang tuaku dengan panggilan Abi dan Umi,serta seorang kakak yang bernama Umar dan seorang adik bernama Fatiya,itulah seluruh keluargaku dalam cerita ini.Dalam cerita ini aku juga mempunyai 2 orang sahabat pertama bernama Fatimah dan yang kedua bernama Ainun.Aku juga memiliki beberapa teman bermain yang ada di sekolah dan di rumah serta beberapa tetangga yang sangat menarik.Bahkan kisah-kisah kehidupan yang menarik pula menjadi kisahnya,beserta beberapa kegiatan yang dilakukan setiap harinya oleh keluargaku.Semoga cerita ini tidak membosankan para pembaca sekalian.
SELAMAT MEMBACA JANGAN LUPA BACA BISMILLAH TERLEBIH DAHULU…..!TERIMAKASIH Wassalamu’alaikum…………

Sayup-sayup suara ayam berkokok terdengar,tanda malam akan segera berakhir,dering jam beker menyentak telinga Anisa yang sedang terbuai kelelapan malam,perlahan membuka matanya melirik jam bekernya menunjuk pukul 04.00 “Alhamdulillah”gumamnya, diapun bangkit dari kasur kerasnya dan bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudlu.Sholat tahajjud di lakoninya dengan khusyu’ dan berdzikir membaca Al-Qur’an sampai terdengar sayup-sayup adzan subuh yang menyejukkan hati begitulah siswi kelas VII SMPIT Abu Bakar ini menikmati 2/3 malamnya ,walaupun masih belum rutin.Selesai sholat subuh dan menyiapkan pekerjaan sekolah,bergegas gadis ini ke dapur untuk membantu uminya menyiapkan sarapan keluarga.

Bu Khodijah,umi Anisa memang melakukan semuanya sendiri tidak ada Khodimah{pembantu}.Setiap pagi keluarga itu memang sibuk.Pak Abdullah suami Bu Khodijah menyiapkan motor dan memanasi mesin mobil,Umar kakak Anisa,begitu juga Fatiya adik Anisa,sibuk dengan urusan masing-masing. Sarapan sudah siap keluarga inipun bersantap bersama.

Matahari mulai menampakkan senyumnya,jalan aspal didepan rumahnya yang tadinya lengang mulai menampakkan kehidupannya.Anisa membimbing sepeda ontelnya,setelah terlebih dulu berpamitan pada Abi dan Uminya.Dengan gontai sepeda dikayuh sambil menikmati suasana pedesaan disekitar rumahnya dan sepanjang perjalanan,sawah nan hijau, angin pagi yang bertiup segar sesegar angin mamiri menerbangkan ujung-ujung jilbab putihnya,pohon-pohon besar disepanjang tepi jalan,petani yang mulai turun kesawah dan ah……. tak terasa sudah sampai di halaman sekolah.Nampak Fatimah dan Ainun duduk-duduk didepan kelas.
“Asssalamu’alaikum”,ucap Anisa
“Wa’alaikumsalam”,jawab Fatimah dan Ainun hampir bersamaan
“PRnya dah selesai,pren?”,tanya Fatimah
“Alhamdulillah”,jawab Anisa sambil ikut nimbrung didepan kelas
“An, besok Ahad nonton konser yuk!di Mandalakrida”,ajak Fatimah
“Ya, ada Ungu dan Band-band lokal”,sambung Ainun dengan hati yang gamang Anisa bergumam,”Kayaknya aku gak bisa deh”
“Emang kenapa?gak boleh ya sama umimu?”,tanya Fatimah
“Nggak juga,kalian ingat ngak?kata ustadzah Nurul waktu Liqo’.bahwa itu hal yang sia-sia alias Lagho dan salah satu ciri orang beriman adalah meninggalkan hal yang sia-sia”,jawab Anisa
“Ya sich,kita ingat”
“Ah…...bagaimana kalo kita ke Islamic Book Fair aja,di Wanitatama?”,ujar Anisa mengalihkan perhatian sahabatnya
Wajah Fatimah dan Ainun nampk ceria,serempak mereka menimpali
“Oke coy No Problem!
“Kita berangkat naik sepeda sendiri-sendiri aja ya?”,ajak Anisa “Ntar kalian aku ampiri,OK!
“Yo’i”
Bel tanda masuk berbunyi,mereka
pun bergegas masuk kelas.

***

Sore itu mendung menghiasi langit nan biru,udara yang tadinya cerah jadi agak remang.Matahari terhalang sinarnya, tapi hanya sebentar saja langit cerah kembali.Angin telah menyapu awan dan membawanya pergi entah kemana.Anisa menerawang,dia teringat ayat-ayat-NYA.DIA yang menurunkan hujan,kemudian dengannya ditumbuhkan tanaman yang diperuntukkan untuk manusia “Subhanalloh”,gumamnya.Sampailah di depan rumah,setelah merapikan sepeda dan tasnya,langsung menuju kulkas untuk mencari minuman segar dan kue kalo ada.

Sambil leyeh-leyeh melepaskan penat seharian di sekolah,Anisa ikut nimbrung di depan Televisi yang sedang ditonton Fatiya dan Umar kakaknya,sebelum ia bergegas mandi .
Di layer TV terbaca,SAATNYA ADZAN MAGHRIB,terdengar Bu Khodijah mengingatkan .”Umar,Anisa,Fatiya!ayo sholat maghrib”.TV di TURN OFF,ketiga bersaudara ini bergegas antri kamar mandi untuk berwudlu.

Sholat maghrib berjama’ah,Pak Abdullah yang jadi Imamnya.Keluarga Pak Abdullah begitu kompak.Selesai sholat semua dibiasakan tadarus Al-Qur’an minimal satu ruku’,ini membuat rumah Pak Abdullah semakin terasa sejuk.Pasca tadarus Anisa bersama uminya menyiapkan makan sore,tiba-tiba dikejutkan dengan bunyi bell rumah
Ting…..Tong…..Assalamu’alaikum .Fatiya mengenakan jubah dan kerudungnya,segera menyongsong siapa yang datang,dibukanya pintu.Disana berdiri Bu Suminem tetangga di gang depan rumah yang biasanya dipanggil Budhe Sum,tersungging senyum di bibirnya.
“eee…..Budhe Wa’alaikumsalam”,jawab Fatiya
“Assalamu’alaikumsalam”,ucapnya.Ditangannya membawa besek yang berisi makanan yang umumnya orang desa menyebutnya banca’an atau selamatan.
“Silahkan masuk budhe!”,pinta Fatiya.Bu Suminem duduk dan meletakkan besek di meja.
“Sebentar,saya panggilkan umi “,ujar Fatiya.Tak lama kemudian Bu Khodijah keluar.
“Assalamu’alaikum”,sambil mengulurkan tangan bersalaman dengan Bu Suminem
“Wa’alaikumsalam”,Bu!saya disuruh mbah Atmo Pawiro mengantar banca’an 40 hari meninggalnya mbah Atmo laki”,jelas bu Suminem
“Begini budhe,maaf sebelumnya kami tidak bermaksud menyinggung siapa-siapa kami sekeluarga tidak makan nasi banca’an,nuwun sewu gimana kalo gak usah saja,maaf sekali lagi.Insyaalloh kalo yang lain kami tidak apa-apa,maaf ya budhe!”,tukas Bu Khodijah
“Ya gak papa Bu,mari Bu,Assalamu’alaikum”,Bu Suminem meninggalkan rumah Bu Khodijah.
Yah……memang hidup di kampung serba repot kesyirikan,bid’ah,tahayyul,khurafat masih kental dalam kehidupan pedesaan seperti ini.Semoga mereka cepat sadar.
AMIIIIIN………..
***
Pagi itu,hari Ahad,hari santai,karena sekolah libur.Sejenak bisa melepaskan penat setelah sepekan belajar.Anisa hendak tidur lagi setelah sholat subuh ,tiba-tiba dia dikagetkandengan suara Fatiya.
”Mbak,yuk sepeda-sepedaan yuk!”,ajak Fatiya
“Aku ngantuk Fat”,jab Anisa
“Ayolah mbak,temani aku!”,Fatiya memaksa dengan rasa enggan Anisa beranjak dan memakai jubah serta kerudungnya,mereka berdua bersepeda keliling dusun.
“Pulang yuk mbak!”,ajak Fatiya,rupanya dia sudah capek
“Yuk…….kamu jalan di depan”,jawab Anisa
Setelah menyandarkan sepeda Anisapun mengambil raket dan bergegas ke tempat Linda tetangga sebelah.Setelah mengetuk pintu dipanggilnya temannya itu.”Asssalamu’alaikum…..Linda…….”,sesaat kemudian pintu terbuka,nampak Linda disana
“Main Bulutangkis yuk Lin!”,ajak Anisa
“OKE…….,tak ambil raketku dulu ya”,jawab Linda.Mereka bermain Bulutangkis di pekarangan kosong depan rumah mereka.Permainan yang tanpa aturan atau set layaknya permainan Bulutangkis.Entah berapa set kalau dihitung,tak terasa sudah capek,sinar sang suryapun mulai menghangatkan,Anisa dan Linda duduk-duduk di batuan tepi pekaranganLinda mengeluarkan ponsel dari saku celana gojah-gajihnya.
“An,yuk SMS ke ramalan bintang!”,ajak Linda
“Untuk apa?”,tanya Anisa
“Ya biar tau ramalan bintang kita minggu depan”,jawab Linda
“Kata ustadzahku itu gak boleh lho Lin…syirik!”,terang Anisa
“Syirik?”,tanya Linda ingin tau apa yang dimaksud temannya itu
“Ya…karena itu artinya kita meyakini ada yang mengetahui hal yang ghaib selain ALLAH SWT,itu berarti kita menyekutukan-NYA”,jawab Anisa denga suara yang lembut
“Tapi di TV sering tuh?,Mama Laurent meramal dan terjadi beneran”,tanya Linda seakan mulai begitu penasaran
“Itu Cuma kebetulan,lagi pula Mama Laurent sendiri juga gak tau kok,bagaimana nasibnya dia besok,coba aja kamu tanya bagaimana keadaannya dia besok lak ntar kamu di jawab gak tau atau kamu di jawab tapi hanya dengan jawaban yang ngawur atau mungkin bohong”,jawab Anisa dengan jelas,tegas,sabar dan lembut
“Iya juga ya?”,jawab Linda mulai memahami apa yang dimaksud Anisa
“Lin…..kata guruku kalau kita berbuat kesyirikan,maka hapuslah amalan-amalan kita.Sholat kita,puasa kita dan….semuanya!rugi kan?”,Anisa menambah
“he…eh…ya.Yaudah ke rumahku yuk An,kita main Monopoli”,ajak Linda
“OKE!”,jawab Anisa dengan penuh semangat
Mereka bergegas,nampak Fatiya berlari keluar dari rumah sambil memegang permen Loly Pop di tangan kanannya.
“Ikut mbak”,kata Fatiya
“Ya,sini”,jawab Anisa
Fatiyapun menambah seru permainan Monopoli mereka.
***
Hiruk-pikuk kota Yogya,lalu lalang kendaraan.Sengatan matahari yang menyala,dari kejauhan tampak Fatamorgana di jembatan layang.Bu Khodijah mengendarai sepeda motornya berpacu dalam polusi asap bis dan truk.Siang itu ibu paruh baya ini baru saja menyelesaikan pekerjaan kantornya,meluncur ke rumah menemui suasana yang sejuk,tenang dan lengang,motorpun sampai di halaman rumah,tersentak Bu Khodijah mendengar ada yang memanggilnya.
Dibalikkan badannya,dilihatnya ibu Yati tetangga sebelah menghampirinya.
“Bu,nanti malam di tempat saya ada Yasinan,dating ya Bu!”,ujar bu Yati
Dengan senyum yang agak dipaksakan karena menanggung rasa penat.Bu Khodijah menyanggupi.
“Insyaallah Bu”
Bu Yatipun berlalu,seakan dia tau bahwa bu Khodijah hendak segera beristirahat dan enggan diganggu.
Selepas sholat jama’ah maghrib dan tadarus bersama,Anisa membantu uminya menyiapkan makan malam sementara Fatiya asyik nonton Spongebob
“Fat…nanti mau ikut umi Yasinan gak?”,tanya bu Khodijah
“Ya,ikut”,sahut Fatiya sambil bangkit dari duduknya
“Yasinan dimana mi?”
Ditempat bu Yati,tetangga sebelah”
Ya,aku ikut”
“Ya sudah sekarang kita makan dulu”
Keluarga inipun bersantap malam bersama.Seusai sholat isya’ Fatiya dan uminya siap-siap ke tempat bu Yati,disana sudah ada beberapa orang ibu.Setelah menyalami semuanya buKhodijah mengambil posisi di pojok diikuti Fatiya.
Tak lama kemudian suasana hening,seorang ibu membagi-bagikan buku yang bertuliskan YASIN DAN TAHLIL kepada yang hadir termasuk bu Khodijah.Ayat demi ayat dibaca bersama secara serempak,sekilas bu Khodijah melihat ada botol Aqua 600 ml yang sudah diisi air penuh sebanyak 3 buah diletakkan di tengah dengan tempat terpisah.Bu Khodijah mengerjitkan kening dalam hatinya bertanya-tanya dan menebak-nebak apa gerangan arti semua ini.Surat Yasin selesai dibaca,sang ketua Yasinan menyampaikan wejangan sedang Fatiya asyik dengan kotak kardus jatahnya yang berisi 3 macam snack dan minuman.
Tidak terasa acara sudah selesai waktu menunjuk pukul 21.20 Fatiya dan bu Khodijah bergegas pulang dan menuju pembaringan.
***

Pagi yang cerah kebetulan bu Khodijah masuk siang.Setelah semua berangkat sekolah dan pak Abdullah berangkat ke kantor tiba-tiba terbersit keinginan di hati bu Khodijah untuk bersilaturrahmi kr tempat bu Yati.BuYati menerimanya dengan ramah,mereka berdua duduk santai ngobrol di depan rumah bu Yati.
“Libur ya bu?”,sapa bu Yati memulai pembicaraan
“Msuk siang bu”
“Anak-anak sudah pada berangkat bu?”
“Alhamdullah sudah,trus dah lama ikut Yasinan bu?”
“Ya lumayan lama”
“Ooo… begitu,tadi malam saya lihat ada botol Aqua berisi air yang ditaruh di tengah,itu untuk apa to bu?”
“Biasanya itu nanti dibawa pulang sama ibu-ibu yang berminat,biasanya yang kekuarganya sakit diminumkan untuk obat”,jelas buYati
“Ibu juga pernah minum air itu?”
“Tidak,belum pernah”
“Kalo menurut ibu itu gimana?”,tanya bu Khodijah
“Saya juga tidak tau bu”
“Sebenarnya dalam Islam itu tidak boleh lo bu,itu bid’ah bahkan bisa syirik”
“Ya pa bu?”
“Ya,itu berarti minta kepada ALLAH SWT dengan melalui benda atau barang mati itu syirik.Sama saja dengan kita minta kepada berhala itu dalam Al-Qur’an surah Al-Zumar ayat 3 dalam hal ini adalah Yasin dan air,ini juga mencampur adukkan antara yang hak dan yang batil,itu dilarang.Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqoroh ayat 42.Orang-orang Arab jahiliyah menyembah berhala.Apabila kepada mereka dikatakan kenapa kamu menyembah berhala?inikan Cuma benda?mereka menjawab aku tidak menyembah ini,aku menyembah ALLAH,ini cuma perantara.Nah,orang jahiliyah dalam Al-Qur’an dinamakan kafir”,jelas bu Khodijah dengan jelas
“Begitu ya bu,terus saya harus gimana?”
“Sampaikan saja kepada yang memandu,kebenaran harus disampaikan,kalau diterima ya Alhamdulillah kalau tidak ya kewajban kita cuma menyampaikan”
“Saya tidak berani bu”
“Insyallah tidak apa-apa,mungkin memang kalian belum tau”
“Kalau tidak mau menerima gimana bu?”
“Kewajiban kita hanya sampai disitu,selanjutnya bukan wewenang kita”
“Baik bu akan saya coba”,kata bu Yati
“Alhamdulillah,semoga ALLAH selalumerahmati Ibu”,jawab bu Khodijah
“Maaf bu,saya pulang dulu mau nyuci baju”,kata bu Khodijah berpamitan kepada bu Yati
“Oh ya bu,monggo”,sahut bu Yati
“Assalamu’alaikum”,ucap bu Khodijah
“Wa’alaikum salam warahmatullah”,jawab bu Yati
***
Ahad sore,seperti biasa keluarga pak Abdullah berjama’ah sholat maghrib,tadarus dan bersantap malam bersama.Pada saat makan inilah sesekali bu Khodijah ataupun suaminya bercengkram dengan anak-anaknya,sambil sesekali disisipi wejangan-wejangan tentang agama dan mereka saling berdiskusi,biasanya Anisa dan Fatiya yang aktif bercakap- cakap,sedang Umar cenderung cuek,hanya sesekali menimpali.Tidak terkecuali makan malam sore itu.
Bu Khodijah menceritakan apa yang didapat dari majelis ta’lim ahad pagi,kajian tentang Ibadah.
“Tadi waktu umi ta’lim ustadznya menerangkan tentang Ibadah.Yang perlu umi sampaikan dari situ,bahwa sujud ada 2 macam,yaitu sujud Ibadah dan sujud Tahiyah/Penghormatan.Sujud ibadah hukumnya syirik apabila diberikan kepada selain ALLAH sedangkan sujud tahiyah hukumnya haram,ini berdasarkan hadits sewaktu Rosulullah mengutus Muadz bin Jabal untuk berdakwah ke negeri kafir,sepulang dari sana Muadz sujud kepada Rosulullah,kemudian sama Rosulullah ditanya.
“Apa-apaan ini Muadz”
“Ya Rosulullah,orang-orang di sana{negeri kafir}pada bersujud kepada para pembesar –pembesar mereka,katanya itu ajaran nabi-nabi mereka”,jawab Muadz
“Mereka bohong Muadz,seandainya ada manusia sujud kepada sesama manusia tentu aku perintahkan istri sujud kepada suaminya”,jawab Rosul

Anak-anakpun terkesima mendengar cerita uminya.
“Sujud tahiyah itu seperti apa to mi?”,tanya Fatiya,setiap kesempatan memang Fatiya lebih kritis.
“Seperti orang ruku’ atau sujud misalnya orang Jepang apabila memberi penghormatan mereka ruku’,ini dalam Islam diharamkan karena tahiyah dalam Islam adalah salam,termasuk disini hormat bendera”,jawab bu Khodijah
“Alhamdulillah di sekolahku gak pakai hormat bendera,kalau upacara benderanya sudah dinaikkan,jadi tidak pakai hormat”,kata Anisa
“Terus kalau aku latihan karate memberi penghormatan sampai ruku’ itu gimana mi?”,tanya Anisa
“Ya haram,kamu gak ysah seperti itu”
“Trus nanti kalau aku ditanya sama pelatihnya gimana?”
“Jelaskan dengan santun,maaf saya tidak bisa.Dalam agama saya tidak diperbolehkan”
“Aku gak berani mi”
“Ayolah…lakukan semampumu”,bu Khodijah mendekati Anisa memeluknya dan berbisik ditelinga Anisa
“Kamu akan menjadi manusia yang masuk dalam golongan Khoiru Ummah!”,Anisa mengangguk mengerti apa maksud uminya
***
Anisa melangkah memasuki halaman sekolah di lihat teman-temannya sibuk dengan urusannya masing-masing ada yang kejar-kejaran,ngobrol di pojok,membaca buku cerita,karena bell masuk belum berbunyi.
“Assalamu’alaikum”,Anisa masuk kelas,Fatimah dan Ainun segera menghampirinya
“An,tugas T.Inya dah kelar belum?”
“Alhamdulillah,tinggal diperbanyak”,sejenak Anisa merenung dan menceritakan apa yang di dengar dari uminya tentang sujud tahiyah.
“Terus kita gimana dong?”,kata Fatimah
“Gimana kalau nanti waktu extrakulikuler Karate kita kompak gak pake hormat-hormatan aliyas osh?”,ajak Anisa
“Ya aku setuju!”,tambah Ainun
Cerita inipun menyebar di kalangan teman Anisa.Macam-macam realisi mereka,ada yang menerima,menolak dan ada juga yang ragu-ragu serta akan menanyakannya ke orang tuanya masing-masing.
Keesokan harinya Anisa menanyakan kepada teman-temannya.
“eh….. gimana eh,kata Abi sama Umimu?”
“Kata abiku gak tau,sekolahan kan lebih tau,wong sekolahnya sekolah Islam kok”,jawab Fatimah menirukan Abinya
“Kata umiku mau ditanyakan dulu kepada ustadz di tempatnya berta’lim”,tambah Fatimah
“oh…..begitu”gumam Anisa,tapi dalam hatinya sudah mantap kala iu tidak diperbolehkan,karena ada dalil Nasnya.Alhamdulillah,ternyata pelatih Karate tidak mempermasalahkan sikap Anisa,beliau mau mengerti dan memahami.
Memang kita harus punya keberanian untuk memperbaiki atau membenarkan yang salah semampu kita.
***
SELESAI




… PROFIL PENULIS …

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kenalin namaku Amiroh Mujahidah, terserah dech temen-temen mau panggil aku apa yang penting dari panggilan itu masih mengandung arti dan makna yang baik OK…!Sekarang aku tinggal di Maesan Tamanan Banguntapan Bantul Yogyakarta ya…daerah desa lah…Makanan and minuman favoritku apa aja… yang penting enak dan Halal 100%.Hobiku hmm…apa ya…aku sich suka renang tapi aku gak bisa renang jadi kalo’ aku ke kolam renang hanya sedikit bermain dengan air.Cita-citaku banya…k banget,tapi yang aku harapkan aku bisa jadi dokter do’akan ya…Mau tau siapa idolaku?idolaku itu ALLAH SWT,Rosulullah SAW,Umi and Keluargaku yang selalu baik ma aku.Aku anak ke-2 dari 3 bersaudara,aku memiliki 2 oarang saudara,yaitu 1 orang kakak yang namanya Azzam Afdlolurrahman dia itu orangnya suka jahilin adik-adiknya tapi terkadang dia juga baik kok sama aku lalu saudaraku yang ke-2 itu adikku namannya Fatiya Istiqomah dia anaknya baik,tapi terkadang juga nyebelin suka cari masalah.
Nah,itulah kurang lebihnya tentang diriku kalo’ kurang menarik atau kurang lengkap maaf ya…
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh




blogsmpitabubakar

We are.., This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Select Menu