Diberdayakan oleh Blogger.

Racing

OSIS

Prestasi Siswa

Cerpen Siswa

LABEL

Artikel

» » SMA Islam Terpadu Abu Bakar Jogja, Juara I LKTI MIPA UGMA 2009 Berhasil Ubah Minyak Jelantah Menjadi Biodiesel

Tiga siswa islam terpadu Abu Bakar Jogja berhasil menjadikan minyak jelantah sebagi sumber energi biodiesel. Berkat inovasi tersebut, mereka dinobatkan sebagai juara Lomba Karya Tulisan Ilmiah (LKTI) Tingkat SMA 2009 yang diselenggarakan keluarga mahasiswa Kimia MIPA UGM.


KENDATI bukan hal baru, karya tulis tiga siswa SMA Islam Teroadu Abu Bakar Jogja berjudul “Transesterifikasi Minyak Jelantah” meyakinkan dewan juri. Bahkan, penelitian yang dilakukan tiga siswa tersebut yakni Rahma Afni Nur Azkiya, Zaiima Shalihah, dan Ulya Ilmi Al-Fatimi dianggap paling orisinil dibanding karya peserta lainnya.“Dalam hal ini kami ingin memanfa’atkan minyak jelantah melalui proses transesterfikasi untuk menjadi sumber energi alternatif. Ini karena sumber energi kita sudah mulai berkurang jumlahnya.” Ujar Rahma ketika ditemui di sekolahnya belum lama ini.Apalagi, sambung Rahma, minyak jelantah adalah salah satu jenis limbah rumah tangga yang memang sudah tidak boleh lagi dipakai. “Daripada terbuang percuma,kami olah lagi agar lebih bisa berguna.” timpal Ulya.

Dengan transesterifikasi, maka asam lemak bebas akan direaksikan dengan alkohol sehingga menghasilkan senyawa bernama ester. Ester inilah yang menjadi komponen utama biodisel atau bahan bakar pengganti solar.

Mengapa minyak jelantah? Syamsul Arifin, guru pembimbing mereka menjelaskan, kandungan minyak jelantah memiliki kemiripan dengan biodisel. Minyak jelantah mengandung trigiycenida dan biodisel mengandung alkil ester. Kedua-duanya msuk dalam keluarga besar senyawa ester. “Jadi kami hanya perlu menurunkan kekentalan minyak jelantah agar menyerupai bahan bakar solar.” papar Syamsul.

Untuk membuat senyawa ester tersebut, ketiganya kemudian melakukan berbagai serangkaian percobaan. “Kalau sekali percobaan saja kan belum tentu jadi. Maka kami sampai melakukannya sebanyak empat kali untuk mencapai hasil yang sempurna.”

Itu pun masih ada sejumlah kendala yang menghadang mereka. Misalnya, kurangnya ketersediaan alat percobaan. Mereka menyiasatinya dengan alat-alat sederhana yang ada di sekitarnya. Seperti menggunakan water heater untuk proses pemanasan.

Secara keseluruhan, mereka adalah anak-anak yang berprestasi dan sangat menyukai pelajaran kimia. Hampir setiap midsemester, nilai kimia yang mereka peroleh adalah 8 dan 9. “Yang terpenting dalam memperlajari Kimia adalah bisa konesentrasi saat diterangkan oleh guru. Karena kalau tidak dan saya disuruh belajar sendiri, saya juga tidak bisa.”terang Rahma.

Apa yang telah mereka raih bertiga adalah hal yang patut dibaganggakan. Karena mereka berhasil menyisihkan peserta lainnya yang datang dari berbagai daerah, seperti Cilacap dan Surakarta. “Tujuan kami mengadakan ini adalah memotivasi para siswa SMA untuk bisa berfikir kreatif dan mampu menemukan bahan bakar alternatif.” terang Ketua Panitia Akhlis Farida.

Manurut Farida, dengan lomba ini diharapkan para siswa SMA lebih peduli pada energi bumi. Dengan begitu penelitian yang mereka lakukan juga bisa bermanfa’at untuk masyarakat umum.

Selain SMA Islam Terpadu (IT) Abu Bakar Jogja yang meraih juara I, SMA Piri Jogja meraih juara II, sementara juara III ditempato SMA Negeri 2 Surakarta. SMA Negeri 5 Surakarta meraih juara Harapan I dan SMA Negeri I Cilacap meraih juara Harapan II. ***

[sumber :radarjogja.com]


blogsmpitabubakar

We are.., This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Select Menu