Diberdayakan oleh Blogger.

Racing

OSIS

Prestasi Siswa

Cerpen Siswa

LABEL

Artikel

» » Boarding School

By : Rizqi Aulia Rahmah

Allah swt untuk semua
Rasullah saw & para idolaku yang lain, Keluargaku, terutama Abi yang udah bantuin aku ngedit setengah cerita yang aku buat dalam waktu 3 hari(mohon maaf kalau banyak kekurangan. Temen-temen yang dengan kritik dan sarannya Akhirnya aku bisa membuat cerpen ini Untuk semua, Alhamdulillah akhirnya aku bisa membuat cerpen ini.. meskipun banyak rintangan, tapi aku belajar dari itu semua.


Aulia melangkah dengan gontai. Bibirnya membentuk huruf U dibalik alias manyun! “Ih… nyebelin banget sih! Emang aku pernah bikin salah sama mereka?”, gerutu Aulia sambil menendang batu di jalanan. ( Eh batunya nggak sengaja ngenain ayam yang lagi berkokok-ria. Walhasil, nada kokokannya jadi rada fales gitu! Eh bo`ong ding! He,,he,,). “Emang sih, waktu itu aku nggak bisa ikut berenang bareng, tapi kan nggak segitunya“. Kembali ke ……Ingatan Aulia melayang mengingat kejadian tadi pagi, ketika dia baru pulang dari rumah ke asrama tercintanya. Asrama 7 SMPIT ABY (bahasa kerennya mang AShep eh salah ding maksudnya AShep, asrama sephen gitu.. di huni oleh 18 akhwat kelas 7, dan seorang pembina asrama)
Aulia sekolah di SMPIT Abu Bakar Yogyakarta kelas 7. Di sana , ada 2 program. Yang pertama, Full Day School (sekolahnya sampai sore), dan yang ke dua Boarding School. Di boarding school anak-anak tidur asrama, tapi boleh pulang setiap 2 minggu sekali.Yang milih boarding kebanyakan siswa dari luar Yogya. Jadi, kalo waktunya pulang, kadang ke rumah saudara yang ada di Yogya atau main ke rumah temannya. Meskipun Aulia rumahnya di Yogya, Aulia memilih program Boarding. “Biar mandiri”, kata uminya! Tadi pagi, hari ulang tahunnya Aulia. Kebetulan Aulia baru aja nerbitin buku karangannya sendiri. Dia berniat untuk bagi-bagi bingkisan dan buku karangannya buat temen-temannya.
Eh…tahunya pas baru ngucapin salam di depan pintu asrama……., senyum Aulia dibuat pudar oleh perkataan temen-temennya di teras asrama.
“ Ngapain kamu pulang lagi ke asrama?! ” kata Riha sinis.
“Iya!!!. Ngapain sih ke sini lagi?! Kamu kan udah gak kompak. Nggak ikut renang kemarin” kata Icha pedas.
“Kita sih, maklumin Zata yang nggak bisa ikut, soalnya khan, dia rumahnya di Klaten! Sedangkan kamu, di Yogya?!” tambah Nia.
“Iya ho`oh . padahal kamu kan udah janji mau nyusul ke kolam renang! Udah gitu katanya kamu mau bawa kamera. Trus kita se Ashep mau foto bareng! Tahunya……?!”, timpal Amelia sambil melengos. (Apaan sih nih anak udah kecentilan, provokator lagi!).
Perkataan teman-temannya yang sangat dia sayangi ( ceile! ) cukup menohok hati Aulia.
“ Maaf , ya teman – teman… Kemarin tiba-tiba ada tetanggaku yang sakit jadi aku njenguk ke rumah sakit. Jadi belum bisa berenang..maaf, ya…..” kata Aulia.
“Permintaan maaf tidak diterima! Udah yuk temen-temen, berangkat……………..”
“Ustadzah Eva ……kita berangkat sekolah dulu ya..? Assalamu`alaikum..” teriak Ifti si ketua asrama kepada Pembina Asrama 7.
“Iya, wa`alaikumussalam …hati-hati ya… Ma`annajah (semoga sukses)”, jawab Ustadzah Eva dari dalam asrama. Agaknya beliau tidak mendengar perkataan teman-teman Aulia.
Melihat kelakuan temannya yang tidak biasanya, Aulia agak heran.
“Ada apa sih dengan teman-teman asramaku? Kok pada ngejauhin? Masa cuma gara-gara hal sepele, responnya segitunya! Apa gara-gara…”, pikir Aulia.
Aulia segera manepis rasa su`udzonnya, lalu segera masuk ke asrama. Di ruang makan terlihat ada ustadzah Eva yang sedang sarapan.
“Eh Aulia sudah pulang…, diantar siapa? Sarapan bareng Ustadzah, yuk?” ajak Ustadzah Eva ramah.
“ Hmm.. tadi diantar Umi Abi. Nggak deh, Us. Makasih…..Tadi sudah sarapan.. hm.. kemarin pada berenang di Depok Center, ya Us?” Tanya Aulia.
“ Iya.., kemarin teman-teman pada nungguin Aulia, lho!” jawab ustadzah Eva.
“Oh.. kemarin Aulia nggak bisa datang, soalnya ada tetangga yang sakit,” sesal Aulia.
Usadzah Eva hanya mengangguk-angguk.
“Ya udah Us. Aulia berangkat dulu, ya..? Assalamu`alaikum…”, pamit Aulia.
“Wa`alaikumussalam… good luck ya.! Berangkat sendiri, nih?” goda Ustadzah Eva.
“Iya, Us. Temen-temen tadi sudah duluan...”
Akhirnya Aulia berangkat ke sekolah sendiri. Jarak asrama ke sekolah cukup dekat. Tapi yang Aulia takutin, jalan dari asrama 7 ke sekolah harus melewati asrama anak ikhwan kelas 9 (mana pada sering berkeliaran di depan jalan), dan asramanya anak ikhwan kelas 7.
Untungnya, Aulia di jalan bertemu dengan rombongan anak ALim (ALim singkatan dari Asrama Lima, hehe.. asrama lima ini dihuni oleh anak akhwat kelas 7 juga. Jadi, jumlah keseluruhan asrama di SMPIT ABY ada 9 asrama. Asrama 1-4 asrama ikhwan, asrama 5-9 asramanya akhwat.tiap asrama letaknya menyebar. Dan tentunya asrama ikhwan dan akhwat letaknya tidak saling berdekatan. ).
Disekolah Aulia masih dijAuhin sama temen asramanya. Jadinya Aulia mainnya sama anak FDS (Full Day School) deh! Sebenarnya Aulia bukan tipe anak yang suka pilih-pilih temen, kecuali anaknya berakibat buruk bagi Aulia. Tapi, biasanya dia lebih sering kumpul diskusi bersama teman asramanya.
Anak FDS pada bingung. Nggak biasanya Aulia nggak main bareng teman BDS,
“Tumben kamu nggak jajan bareng Ifti dkk?”
Aulia hanya menggeleng.
“Lagi ada masalah, ya?” pertanyaan Iin tidak dijawabya. Dalam hati Aulia bergumam “ Kok masalahnya jadi serumit ini?”.
Ketika pulang sekolah pun, Aulia pulang sendiri. Padahal biasanya anak AsHep berangkat dan pulang sekolah selalu bersama.

AsHep tinggal beberapa meter lagi. Tapi kok sepi, ya?
“Biasanya dari sini udah kedengeran suara temen-temen teriak-teriak. Apa pada bobo masal , ya? “ ,
“Tapi kalau pada belum pulang aku nggak bias masuk asrama, dong! Kan kuncinya dibawa Ifti. Tapi tadi kayaknya udah pada pulang, deh!” Aulia menghentikan dialog hatinya. ia membuka pagar asrama. Sepi banget bo..!
“Assalamu`alaikum..”
Hening. Tak ada jawaban. Aulia berniat untuk menunggu teman-temannya datang di markas AShep( pohon jambu). Ketika Aulia mau naik ke pohon jambu, Tiba-tiba,
“Duuuut..!!” eh, suara apaan tuh? Ada yang kelepasan. Aulia bingung. Suara kentut siapa tadi? Aulia nggak merasa kentut tuh. Jadi siapa dong?
Tiba-tiba terdengar suara bisik-bisik dari markas.
“Siapa yang kentut? Aduh.. bau banget,sih!” “maaf aku kelepasan..”,
“ uh..,baunya! Aku nggak tahan,”
Gubrak..!! eh ada yang jatuh pembaca! Kita lihat yuk!
“Jangan lihat kesini, Rizqi! Jilbabku lagi berantakan, nih..malu kan dilihat pembaca!” idih…,siapa yang mau ke kamu Amelia?
Olala ternyata teman-teman Aulia pada ngumpet. Yang ketahuan jatuh cengar-cengir. Aulia menatap teman-temannya, yang arti tatapannya kira-kira…
“Ngapain kalian ngumpet-ngumpet segala? Lagi main petak umpet?”
Sheila menjawab semua kebingungan Aulia dari tadi pagi dengan….
“Ayo temen-temen…., serbuuuuuu..!!” perintah Sheila. Ternyata anak-anak AsHep pada ngerjain Aulia yang lagi ulang tahun, makanya pada nyuekin Aulia. Dan sekarang, Aulia lagi jadi sasaran empuk bola-bola air yang dilempar oleh teman-temannya. Ternyata dibalik semua ini yang jadi provokatornya si Sheila. Meskipun rencananya hampir gagal gara-gara hembusan gas beracunnya si…siapa ya? Rahasia dong! ^ _^ Ah…ukhuwah memang indah..

Malam harinya setelah sholat dan Al-Ma`tsurat bareng-bareng, anak AsHep pada ngumpul bareng. Aulia membagi-bagikan bukunya.
“Makasih , ya Aulia…!” ucap anak AsHep. Aulia tersenyum tulus. Anis yang kutu buku paling seneng.
“Ini kan buku yang kita tunggu-tunggu! Yang ceritanya kalau nggak salah impianmu tentang Indonesia di masa depan, kan?”
Aulia mengangguk sambil tersenyum.
“Nama kita dijadiin tokohnya!” kata Amelia senang.
“Ngomong-ngomong, kita juga punya hadiah lho untuk kamu..,”
“Apa itu?” Tanya Aulia penasaran.
“Ini…! Suratnya dibaca keras-keras dong!” pinta Zata.
Aulia membuka surat dari teman-temannya, lalu membacanya keras

11 januari 2009
Assalamu`alaikum…
Hai Aulia!!!
Selamat ilang tahun, ya? ^^
Kamu pasti bingung kok ilang tahun, bukan ulang tahun kan? Soalnya setiap umur kita bertambah, maka berkuranglah kesempatan kita hidup di dunia.
Nah, jangan sia-siain kesempatan yg nggak bisa kita uluang lagi.
Kita berharap semoga kamu tambah
- Sholihah, taat beribadah, dan tambah pinter deh! ^_^
Oke.., itu aza dech!
Wass
From nak AsHep + Amelia cute! >_< “ eh..tunggu-tunggu! Perasaan pas aku nulis suratnya,nggak ada kata ‘Amelia cute’ nya, deh!” protes Ifti. Semua pandangan mata tertuju ke Amelia. Yang dipandangi cuma senyum-senyum, “Maaf, deh!” dasar centil! Lalu Aulia membuka kado dari teman-temannya. ternyata isinya sebuah buku harian berwarna pink, dan sebuah buku berjudul Republik Mimpi karya Boim Llebon. Setelah Aulia berterimakasih, Adzan ‘Isya berkumandang. Segera anak AsHep menyusun Shaf. “Yang lagi ultah,eh iltah ding, jadi imam ya..” kata Medi. Semua setuju. Akhirnya Aulia deh yang jadi imam. Setelah sholat ’Isya kegiatan Asrama biasanya santai. Ada yang belajar, ngobrol, nyanyi-nyanyi, ketawa ketiwi ( hiii serem..), dan lain-lain. Aulia bersama teman-teman sekamarnya( kamar Smile zone), Anis sikutu buku, Zahra si penasihat, Salwa si tomboy, dan Astrid si kocak, belajar bareng. Ada juga sih anak kamar ain yang ikutan belajar di Smile Zone. Ada Amelia si centil, Icha si periang, Zata si melonkolis, Ifti si ketua asrama yang dewasa, dll. Kring..! jam spidermannya si Salwa berkokok eh berdering. “Wah, udah jam 9 malam. Udah waktunya kita tidur. Sebenttar lagi ustadzah Eva ngecek. Udah ya kita akhiri belajarnya,” kata ifti. Memang setiap jam 9 malam PA mengecek anak-anak asramanya. Akhirnya belajar barengnya disudahi. Mereka ke kamar mandi untuk cuci kaki dan gosok gigi. Setelah gosok gigi, Aulia menuliskan semua kejadian yang ia alami hari ini, di buku harian pemberian teman-temannya. “Hm..,nggak bisa tidur…” gumam Aulia. padahal tadi dia sudah baca do`a mau tidur, sesuai saran uminya, “Kalau nggak bisa tidur, baca do`a mau tidur, Qs.al-ikhlas, Alfalaq, An-nas, dan Ayat Kursi. Malah bukan ngitung domba lho!” Dilihatnya teman-teman sekamarnya, semua sudah pada tidur. “ baca Republik Mimpi aja, ah..” diraihnya buku pemberian teman-temannya dikotak rahasianya. Aulia larut dalam cerita dan tak terasa iapun tertidur. “Aulia bangun! Sudah subuh!” panggil Zahra lembut. “Hm.., iya!” Aulia membaca do`a bangun tidur, lalu menggosok-gosokkan matanya. “Lho? Aku di mana?” dilihatnya kamarnya berbeda. “Ini bukan kamar Smile Zone, zah!” Tanya Aulia heran. Zahra mengernyitkan dahinya, “Smile Zone? Apa itu? Ah sudahlah, mungkin kau terlalu banyak baca buku harian pink itu! Ayo! Sholat akan segera dimulai,” kata Zahra seraya pergi meninggalkan Aulia. Aulia bingung. Akhirnya ia memutuskan untuk sholat subuh dahulu. Ketika Aulia turun dari kasur, dilihatnya kasur dan sekelilingnya. Ada banyak perubahan yang terjadi di kamarnya. Mulai dari kasurnya. Kasurnya yang baru ia tidurin tadi malam, berubah menjadi Bedcoufer yang empuk. Yang paling mencolok adalah dinding kamarnya yang berwarna hijau muda. kelihatannya lembut sekali. Rasanya Aulia ingin menyentuhnya. Ketika Aulia berjalan di lantai, lantainya terasa lembut dan empuk seperti Spoon. “Subhanallah! Lembut banget..!” gumam Aulia sambil menyentuh dinding yang ternyata terbuat dari Spoon. Disudut ruangan ada beberapa benda aneh. Aulia penasaran, “Kayaknya sebelum tidur, aku nggak lihat benda-benda aneh itu, deh!”pikir Aulia. “Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Asyhadu allaa ilaahaillaallah..” suara Iqomah dari Aula AsHep mengagetkan Aulia. Aulia bergegas menuju kamar mandi untuk berwudhu. “Kok ruangannya juga ikutan beda , sih?” lantai asrama berubah menjadi lembut dan empuk, seperti kamarnya tadi. Ruang makan asrama seperti ruang makan hotel. Rapi dan harum. Tapi bedanya di ruang makan ini tidak ada alat makan/minum apapun. Hanya ada benda mirip oven, tetapi warnanya biru. Keheranan Aulia bertambah ketika Aulia sampai di kamar mandi. Seharusnya didekat jemuran berjejer rapi ember-ember untuk mencuci, tapi Aulia tidak melihatnya. “Ah, mungkin Ifti merubah dekorasi asrama tadi sebelum aku bangun. Tapi kok barang-barangnya aneh-aneh,ya?” gumam Aulia. Aulia segera masuk ke kamar mandi. Aulia tercengang melihat isi kamar mandi. Ada shower, kran pencet, dan sebuah bath up. Ukuran kamar mandi asrama jadi lebih luas dan bersih sekali. “ Ada apa ini, kok banyak perubahan besar di Asramaku? Jadi penasaran, deh! nanti habis sholat Shubuh aku tanyain, ah ke Ifti”. Setelah mengambil air wudhu, Aulia bergegas ke aula. Aula adalah tempat lemari-lemari anak AsHep dan tempat Sholat. Ternyata, Aula juga berubah sodara-sodara! seolah menciut, Lemari-lemari di Aula berubah menjadi sebesar printer . “Aduh.., lemariku beserta isinya dikemanain, ya?” kata Aulia tambah bingung. Aulia menatap teman-temannya yang biasa saja menanggapi berubahan ini. “ Mereka santai banget.., mungkin mereka yakin lemari mereka beserta isinya udah dipindahin ke lemari aneh itu! Berarti aku juga harus tenang ” Akhirnya Aulia sholat subuh dan Al-ma`tsurat bareng teman-temannya. setelah Al-ma`tsurat seperti biasa Medi membagikan jadwal piket, “Hm..,sekarang jadwalnya kerja bakti. Amelia kamar mandi bareng Zata,” “Alhamduliilah..!” kata Amelia. Tumben Amelia mau piket kamar mandi, biasanya dia paling benci kalau harus piket kamar mandi, “Zahra halaman bareng aku, Salwa, Ifti,dan Muna Aula, Riha tempat makan bareng Aulia, Icha dan IZzah ………….,” Setelah Medi membagikan jadwal piket Asrama, semua mengerjakan tugas masing-masing. Aulia heran ketika harus membersihkan tempat makan. Karena ditempat makan Asramanya kini tidak ada kotoran dan barang sedikitpun. Kecuali benda yang mirip oven berwarna biru. “Riha, benda apa ini?” pertanyaan Aulia membuat Riha tertawageli. “Ya Allah.., kamu jangan bercanda deh! Ini kan mesin pembuat makanan abad ke30! “ jawab Riha disela tawanya. “Hah! Abad 30? Memangnya sekarang abad keberapa?” Tanya Aulia heran. “Ya abad ke30 lah! Kamu mimpi apa tadi malam? Sampai lupa sekarang abad berapa? Apakah kamu juga lupa ini dimana?” Tanya Riha yang sebetulnya pertanyaannya hanya bercanda. “Aku nggak tahu ini di mana.., tapi banyak banget perubahan yang ada di Asrama ini..,” kata Aulia. perkataan Aulia membuat Riha heran. Riha memanggil teman-teman Asramanya, lalu menjelaskan apa yang Aulia bicarakan tadi. Teman-temannya tercengang. “Apakah Aulia yang sekarang, bukan Aulia zaman ini?” Tanya Ifti. “Maksudmu dia nyasar gitu, dari tahun 2009 tahunnya nenek moyang kita?” tambah Anis. Semuanya terdiam. “Aduh.., masa sih aku nyasar kemasa depan? Umi… Abi… tolong Aulia!” Kata Aulia hampir menangis. “Ya, sudah.., nanti aku tanyain ke prof. Zizwof. Mungkin beliau tahu apa yang harus kita lakukan agar Aulia bisa kembali ke zamannya.” Saran Ifti. “Untuk keberadaan Aulia yang bukan Aulia zaman ini, kita rahasiakan dulu.., termasuk ke PA kita, Ustadzah Eva. Semua setuju. Akhirnya Aulia diajarin memakai benda-benda Abad 30. Ada bedcoufer yang bisa menyesuaikan bentuk tubuh, ada laptop praktis yang bisa dilipat dan dibawa kemana-mana, ada mesin pembuat makanan otomatis( hanya dengan menulis apa yang diinginkan diatas layer mesin otomatis), ada bath up yang bisa mengeluarkan air panas, dingin, air spa (cocok untuk Amelia ^^), ada lemari mini yang bajunyabisa dilipat sebesar permen karet (tapi kalau diuraikan tidak lusuh) ada penyedot debu, lantai Asrama dibuat lembut dan empuk agar kalau ada yang kepeleset tidak terluka, dll. Jam 07.00 anak Ashep masa depan berangkat sekolah. Mereka menggunakan sepatu roda rocket yang dirancang berkecepatan tinggi. Aulia tak kesulitan menggunaknnya. Karena Aulia memang bisa memakai sepatu roda. Aulia mamandang sekelilingnya. Udara segar pagi menyapanya. Orang-orang yang lewat menyapanya, “Assalamu`alaikum Aulia..!” Aulia menjawab salam sambil tersenyum. Orang abad 30 ramah-ramah,ya! Pikir Aulia. disekelilingnya orang-orang memnenteng mushaf kecil ditangan mereka. Dan subhanallah! Orang-orang abad 30 berbicara dengan ayat Al-Qur`an! “ andai zamanku seperti ini!” kata Aulia. tiba-tiba, “Awas Aulia…! Di depan ada mobil terbang!” teriak Salwa. Gelap. ****************************************************************************** “ Aulia…., bangun..sudah subuh! Aulia…,!” Aulia menggosok-gosokkan matanya. Aulia memandang sekelilingnya. Ini kamar Smile Zone! Alhamdulillah..!!!! Aulia berjanji akan membuat tahun 2009 seperti abad 30! Semoga…!!! The End

blogsmpitabubakar

We are.., This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Select Menu