
Walau gagal menjadi pemenang, wakil dari SMPIT Abu Bakar dapat menerima hasil yang telah diputuskan. Kelima siswa tersebut adalah, Muhammad Naufal Izzudin, Rayhan Samtsaqif Nirwana, Lailatul Ma’rifah, Fadhila Afsya, dan Nisa Sophia Perennasa Zinatan. .
Sebelum mengikuti lomba tersebut, mereka berlatih pada hari sabtu, ahad, dan latihan terakhir diadakan pada kamis (27/09). Dengan dibimbing oleh 2 orang pembimbing, yaitu, Ferri Andika Rosadi dan Jaya Andreas.
Seluruh bahan untuk membuat roket disediakan oleh pihak sekolah, kecuali peluncurnya. Sedangkan untuk peluncur disediakan oleh pihak Taman Pintar yang menjadi panitia dalam lomba itu.
Setelah dilakukan pengukuran tinggi, berat, dan perlengkapan pada badan roket, hanya ada satu perwakilan dari SMPIT yang lolos ke babak selanjutnya, yaitu Lailatul Ma’rifah. Namun dalam babak tersebut, Laila mengalami sedikit masalah yang membuatnya tidak dapat melaju ke babak yang berikutnya.
Ada banyak faktor yang membuat wakil dari SMPIT gagal menjadi juara, salah satunya adalah peserta dari yang SMPIT merasa ada sesuatu yang tidak adil dalam lomba tersebut. “ Saat pembuatan roket, saya merasa dicurangi oleh peserta lain yang mengambil dan menyembunyikan botol yang sedang saya kerjakan.” Ujar salah satu peserta, Naufal Izzudin.
Biarlah yang berlalu tetap berlalu.“Harapanku untuk lomba yang akan datang adalah sekolah untuk dapat menyediakan timbangan digital agar bisa digunakan mengetahui berat dengan pasti. Dan bagi peserta lain, semoga bisa lebih sportif dan semoga perwakilan dari sekolah mendapat hasil yang lebih baik.” Tambahnya.
bukannya ada 6 orang? yang 1-nya ga dianggep nih?
BalasHapus